Cahaya Cinta di Langit Spenda

Judul : Cahaya Cinta di Langit Spenda

Penulis : Maricha Firdausa, S.Pd., Purbowati D, S.Si., Siti Maslamah, S.Pd., Fais Hasan Ambari, S.Pd., Atiq Komariyah, S.Pd., Ayu Wardani, S.Pd., Zulfa Maulana, S.Ag., Ahmad Syaifuddin Al Hafid, S.Ag., Sholihati, S.Ag., Diyah Ayu Sayekti, S.Pd., Maratul Kiftiyah, S.Pd., Bagus Surya Kusuma, S.Pd., Ulin Na’ma, Siti Munzaenah, Mahardika Dwi Lestari, Noor Fitia Mandakini, Sza Sza Hapsari Senowati, Noor Aini, Listiani, Ikawati Oktianingrum, Almira Yasmin Haswida, Noor Kholis, Ahmadun Nafix, Laras Khairina Adila, Sunardi, Eko Supriyanto, Tris Triandi, Sapto Nugroho, Siti Nurjanah, Masrofah, Sri Ismijah, Rukanah, Andina Putri Pratiwi, Miftahunni’mah, Anggraini Kumalasari, Via Arwa Fikria, Sri Rejeki, Sugeng Riyadi

Sinopsis Buku :

Sering sekali aku berkata, “Nak pegang tanganku, lihatlah kedepan saja, percayalah semua akan baik-baik saja”. Dulu ku kira guru adalah seorang yang datang ke kelas membawa buku dan berbicara tentang pelajaran. Tetapi seorang orang guru sering kali menjadi seorang yang datang membawa payung dan memeluk seorang anak yang basah kuyup kedinginan karena hujan badai kehidupan.

Kita sebagai guru sering lupa, anak adalah anak. Anak bukan orang dewasa dalam tubuh kecil. Anak bukan pohon yang bisa tumbuh lurus hanya dengan di siram air. Guru sering hanya mengisi materi seperti mengisi gelas kosong padahal gelas itu retak, pecah bahkan hancur seperti butiran kristal.

Buku ini melukis hati seorang guru. Yang dengan deras air mata menyusun kembali serpihan hati anak. Berharap anak menjadi seorang yang indah hatinya suatu hari nanti. Karena setiap hati adalah indah, seindah Tuhan yang menciptakan.