Membangun Masyarakat Pertanian Berkelanjutan Melalui Integrated Farming System

Judul : Membangun Masyarakat Pertanian Berkelanjutan Melalui Integrated Farming System

Penulis : Dr. Ir. Rita Parmawati, SP., ME., IPU, Fitri Candra Wardana, S.E., M.Acc., Ph.D., Ir. Zainul Abidin, S.T., M.T., M.Eng., Ph.D., Rizha  Hardyansah, S.Si., M.Ling

Sinopsis Buku :

Pertanian adalah merupakan salah satu sektor terbesar di dunia yang telah menyumbang sekitar 3% dari total GDP secara global (Mupfasoni dkk., 2018). Pertanian memiliki pengertian yang lebih luas dibandingkan apa yang dapat kita bayangkan. Pertanian tidak hanya terkait dengan penanaman tanaman pangan saja untuk bisa mendapatkan nilai ekonomi. Tetapi, pertanian dapat dimaknai sebagai sebuah “frasa” yang paling efektif untuk menggambarkan sebuah langkah efektif untuk menopang kebutuhan populasi manusia akan makanan maupun produk lainnya dari penanaman tanaman maupun pemeliharaan hewan. Secara entomologis, kata pertanian berasal dari bahasa inggris yaitu Agriculture, di mana kata ini berasal dari bahasa latin yaitu “ager” yaitu ladang dan “colo” yaitu mengolah. Sehingga arti dari Agriculture adalah ladang atau pengolahan tanah. Tetapi kata tersebut telah mencakup spektrum kegiatan yang sangat luas yang merupakan bagian integral dari pertanian dan memiliki istilah deskriptifnya sendiri, seperti budidaya, domestikasi, hortikultura, arborikultur, dan vegekultur, serta bentuk pengelolaan ternak seperti Integrated Farming System, penggembalaan, dan transhumance (jenis penggembalaan secara nomaden dalam lingkup ekosistem yang serupa). Istilah pertanian kadang-kadang terbatas pada budidaya tanaman tidak termasuk pemeliharaan hewan peliharaan, meskipun pada akhirnya sebenarnya pertanian adalah bidang yang mencakup kedua hal tersebut (Harris & Fuller, 2014).