Memfokuskan Kebijakan Luar Negeri: Perbandingan Diplomasi Kekuatan Menengah Indonesia di Era Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo

Rp80.000

Only 3 item(s) left in stock.
+
  •  Tanya Kami

    Memfokuskan Kebijakan Luar Negeri: Perbandingan Diplomasi Kekuatan Menengah Indonesia di Era Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo

    Rp80.000

    Tanya Kami

      ... Orang melihat ini sekarang

      Share
    Keamanan Transaksi TerjaminTrust

    Judul : Memfokuskan Kebijakan Luar Negeri: Perbandingan Diplomasi Kekuatan Menengah Indonesia di Era Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo

    Penulis : Mohamad Rosyidin

    Sinopsis Buku :

    Berkonsentrasi pada satu bidang isu dalam politik internasional adalah salah satu karakteristik utama dari kebijakan luar negeri negara-negara kekuatan menengah. Kanada dan Korea Selatan, misalnya, menegaskan diri mereka sebagai aktor internasional yang mempromosikan soft power untuk mempengaruhi komunitas internasional.[1] Kanada telah lama dikenal sebagai garda terdepan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia melalui penghapusan ranjau darat yang berujung pada Perjanjian Anti Ranjau Darat internasional pada tahun 1997 yang kemudian dikenal sebagai ‘Perjanjian Ottawa’.[2] Korea Selatan fokus pada isu-isu pembangunan ekonomi seperti keterlibatannya di G20.[3] Pada KTT G20 Seoul tahun 2010, Korea Selatan berhasil memasukkan pembangunan ekonomi ke dalam agenda G20 yang selama ini didominasi isu moneter dan manajemen krisis. Seperti Kanada, negara-negara lain seperti Australia dan Finlandia juga peduli dengan masalah perdamaian internasional. Seperti yang diketahui kebanyakan orang Indonesia, Finlandia memainkan peran penting di balik Proses Perdamaian Aceh pada tahun 2004. Singkatnya, negara-negara ini berpengaruh karena mereka fokus pada satu bidang dimana mereka sangat kompeten di bidang itu.

    [1] A. Cooper, Recalibrating Middle Power Diplomacy: The Changing ‘Soft Power’ Brands of Republic of Korea and Canada in Comparative Perspective, East Asia Institute Working Paper, February 2015.

    [2] N. Hynek, ‘Canada as a middle power: conceptual limits and promises,’ The Central European Journal of Canadian Studies, Vol. 4, No. 1, 2004, pp. 33-43.

    [3] See G.J. Ikenberry and M. Jongryn, The Rise of Korean Leadership: Emerging Powers and Liberal International Order (New York: Palgrave Macmillan, 2013).

     

    Based on 0 reviews

    0.00 Overall
    0%
    0%
    0%
    0%
    0%
    Be the first to review “Memfokuskan Kebijakan Luar Negeri: Perbandingan Diplomasi Kekuatan Menengah Indonesia di Era Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo”

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Reviews

    There are no reviews yet.

    Kategori:
    Close Keranjangku
    Close Daftar Keinginan
    Recently Viewed Close
    Close

    Close
    Navigation
    Kategori