Mendesain Potensi Penerimaan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Di Masa Transisi Ibu Kota Negara 2024 – 2030
Rp90.000
Judul : Mendesain Potensi Penerimaan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Di Masa Transisi Ibu Kota Negara 2024 – 2030
Penulis : Dr. Muhammad Ikbal, SE., MSA. CSRA
Sinopsis Buku :
Buku ini kami hadirkan sebagai referensi bagi pemerintah daerah dan masyarakat khususnya pengambil kebijakan di Daerah, yang disusun atas hasil Kajian lapangan terkait Potensi Penerimaan Daerah Provinsi Kalimantan Timur ini dimaksudkan untuk menganalisis dampak ekonomi pemindahan IKN ke Kaltim terhadap peningkatan penerimaan daerah, sehingga tujuannya adalah memetakan Potensi Penerimaan Daerah Eksisting dan Rencana 5 tahun ke depan serta, memetakan potensi penerimaan lain terkait dengan masa transisi IKN tahun 2022 – 2030.
Pemindahan Kawasan Ibukota Negara baru ini bagian dari penerapan konsep wilayah pembangunan yang merupakan media untuk merumuskan strategi kebijakan dan perencanaan pembangunan berbasis wilayah. Konsep ini menetapkan wilayah tertentu sebagai pusat pembangunan dan wilayah lain sebagai satelitnya. Penerapan wilayah pembangunan diharapkan dapat mengoptimalkan potensi masing-masing wilayah yang berbeda-beda untuk meningkatkan pembangunan ekonomi.
Ada beberapa proyeksi dampak ekonomi terhadap pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan, yang pertama Pembangunan ibu kota ini akan meningkatkan GDP (Gross Domestic Product), tambahannya 0,1 persen sampai 0,2 persen. Ini target yang masih sangat normatif, seperti yang disampaikan Bappenas tahun 2019. Dampak berikutnya, adanya penurunan kesenjangan antar kelompok pendapatan, yaitu terjadinya kenaikan price of capital sebesar 0,23 persen dan kenaikan price of labour 1,37 persen. Selain itu, investigasi pada pemindahan ibu kota baru nantinya akan memberikan efek pengganda terhadap perekonomian nasional.
Sesuai dengan hasil studi Kawasan andalan yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Bappenas bahwa wilayah IKN meliputi Kecamatan Sepaku dan Semboja merupakan salah satu wilayah yang mempunyai potensi pada beberapa sektor antara lain sektor pemerintahan, perdagangan dan jasa, perkembangan sosial budaya termasuk Pengembangan Perumahan dan permukiman, pariwisata.
Selain sektor unggulan tersebut yang memungkinkan untuk perkembangan ekonomi masyarakat serta kegiatan lainnya, hal lain yang menjadi faktor penentu perkembangan secara khusus di wilayah IKN yakni posisi atau letak geografis yang cukup menjanjikan dalam hal pertumbuhan kawasan perumahan dan permukiman karena berada pada koridor Balikpapan dan Semboja. Ini menunjukkan bahwa wilayah IKN meliputi Kecamatan Sepaku dan Semboja berada pada posisi stratetegis jika ditinjau dari letak geografisnya provinsi Kaltim secara umum. Letak geografis yang strategis akan sangat mendukung percepatan pembangunan.
Dampak Ekonomi, bahwa pemindahan IKN akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional dengan prediksi kenaikan PDRB sebesar 0,1%. Bappenas menyatakan bahwa kenaikan PDRB bersumber dari pemanfaatan sumberdaya daya potensial seperti pembukaan lahan untuk keperluan infrastruktur produktif dan pembukaan lapangan kerja bagi sumberdaya manusia terampil yang selama ini belum termanfaatkan. Dalam upaya menghadapi IKN-2024 di Kaltim, Pemrov Kaltim dan Kab/Kota harus mempersiapkan diri dalam Peluang Pasar Pertumbuhan Wilayah baru di wilayah IKN.
Reviews
There are no reviews yet.