Sang Penggerak

Judul : Sang Penggerak

Penulis : Wijiatmo, Yuswanto, Anindita Kyla Putri, Defiana Ayu  Wulandari, Repoliawan, Tuti Dede, Suci Mulyaningrum, Ekahar Diana, Sun Sufriani Sihombing, Razik Maulaya, Ibay Toyyibah, Siti Maesaroh, Lailatul Faqidah, Eko Mulyadi, Faridatul Ismah, Sulfisa Ariska, Nurlaila Mahmudah, R. Hari Jatmiko, Doni Kurniawan, Mukhibatun, Hasman, Tamy Cahaya, Mahda Ridotul Aulia, Yohana Agnesia, Muhammad Apria Iswara, Armand Ilham, Gayatri Rachmi Agusti, Dharmatungga Pramudyawarddhani, Anas Azhar, Arsya Perdana Javaraziqa, Ardi Dwi Setiawan, Yuni Listiani, Siti Fatimah, Muhammad Aditya Nofrianda, Muhswa Hidayati Soleh, Agung Widiyantoro  , Adzan Bintang Aslama, Eko Putranto, Armet, Samuel J. E. Bien, Gatot  Tofik  Faharuddin, Muhammad Arief, Salimulloh, Ismail, Yuli Astuti Hasanah, Yusrizal Asri, Andunk Elang, Priyo Salim, Sri Yudaninsih, Fauzia Darojati,

Sinopsis Buku :

Pengakuan dunia melalui UNESCO atas keris, menjadi tolok ukur atas kekayaan bangsa Indonesia. Senyampang masih ada kesempatan, tentu saja seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia harus mampu menjaga dan melestarikan warisan luhur budaya nenek moyangnya, yaitu keris itu sendiri. Bagaimana pun, lestari dan tidak lestarinya keris, sangat tergantung pada kepedulian masyarakat dan generasi penerus cita-cita perjuangan NKRI.

Secara prinsip, keris menjadi bagian penting bagi kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Jawa. Meskipun penulis meyakini bahwa banyak senjata serupa keris yang ada di seluruh wilayah NKRI, meski namanya tidak dengan sebutan keris. Namun, semua itu merupakan bentuk kekayaan daerah atas ciri khas beserta keunikan budayanya masing-masing sebagai cikal bakal penguatan NKRI dari berbagai aspek kehidupan.