Diagnosis Mikrobiologi Mikroba Penyebab Infeksi pada Sistem Penginderaan
Rp70.000
Judul: Diagnosis Mikrobiologi Mikroba Penyebab Infeksi pada Sistem Penginderaan
Penulis: Conny Riana Tjampakasari, Ariyani Kiranasari
Sinopsis:
Dalam pemeriksaan mikrobiologi, terdapat beberapa tahapan untuk mengetahui patogen penyebab infeksi. Tahap pertama adalah pengambilan spesimen. Pada organ indera manusia, terutama usap hidung spesimen yang dapat diambil adalah aspirasi nasofaring, usap nasal, usap nasofaring, dan usap tenggorok. Spesimen yang telah diambil berdasarkan lokasi terduga infeksi kemudian dimasukkan ke dalam media transpor untuk dikirim ke laboratorium. Pemilihan medium transpor yang tapat sangat penting dalam menunjang viabilitas mikroba agar tetap tumbuh selama tarnportasi. Setelah itu, dapat dilakukan pewarnaan dan kultur untuk mengetahui mikroba penyebab infeksi. Terdapat beberapa mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit pada sistem penginderaan. Haemophilus influenza, , Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Moraxella catarrhalis, Chlamydia trachomatis, Neisseria gonorrhoeae, Pseudomonas aeruginosa, Proteus mirabilis, dan Bacteroides fragilis. Infeksi pada organ penglihatan, pendengaran dan penghidu juga dapat terjadi akibat jamur/fungi, seperti Candida albicans, Aspergillu, dan Fusarium. Infeksi tersebut juga dapat disebabkan oleh virus, sehingga diagnosisnya dapat dilakukan melalui kultur sel. Pada kultur sel yang terinfeksi virus, akan terlihat cytopathic effect. Selain pemeriksaan dengan mikroskop menggunakan teknik imunofluoresence, dapat pula dilakukan melalui pendekatan molekular dengan PCR, RT PCR, dan Real-Time PCR.
Reviews
There are no reviews yet.