Konsep Islam Moderat Dalam Keluarga: Kritik-Historis Orientasi Tekstual Tafsir Inspirasi Karya Zainal Arifin Zakaria
Rp90.000
Judul : Konsep Islam Moderat Dalam Keluarga: Kritik-Historis Orientasi Tekstual Tafsir Inspirasi Karya Zainal Arifin Zakaria
Penulis : Sapril Hadi
Sinopsis Buku :
Problem serius dalam lingkup rumah tangga adalah kekerasan, yang tidak hanya terbatas pada aspek fisik saja, melainkan juga melibatkan bentuk-bentuk kekerasan seperti psikologis, ekonomi, dan bahkan seksual. Dampak dari kekerasan dalam rumah tangga ini menciptakan ketidakadilan dan ketidakseimbangan dalam relasi keluarga. Diantara faktor yang mempengaruhi hal ini adalah pandangan stereotip terhadap perempuan sebagai individu yang lemah, sistem hukum yang tidak responsif terhadap perlindungan perempuan, budaya patriarki, serta keragaman penafsiran Al-Qur`an yang kurang tepat atau bahkan diskriminatif yang menciptakan bias gender dalam menjelaskan kasus tersebut atau disebut otoritarianisme.[1]
Fenomena keragaman penafsiran terhadap Al-Qur`an ini pada dasarnya dipetakan kedalam dua kategori; pertama, penafsiran yang mengandalkan pemahaman yang bersifat harfiah tekstual terhadap Al-Qur`an. Kedua, penafsiran kontekstual yang mengupayakan tidak hanya melihat sisi tekstual-nya saja, tetapi juga memahami teks Al-Qur`an sebagai bingkai realitas yang bersifat sosio-historis dan menggunakan medium bahasa kultural dimana pesan ayat tersebut diturunkan.[2]
Pada akhirnya keragaman cara pandang keagamaan dan klaim kebenaran (truth claim) tafsir agama tersebut melahirkan fanatisme berlebihan pada sebagian orang atau kelompok umat beragama. Hal ini sering menyebabkan permusuhan dan pertengkaran diantara mereka, yang juga menyebabkan pertentangan berkepanjangan dengan latar belakang keagamaan. Padahal itu hanya sebatas pemahaman seseorang atau kelompok orang terhadap teks keagaman bukan kebenaran tunggal hakiki yang menutup penafsiran atau pemahaman lainnya. Menariknya, teks-teks keagamaan Al-Qur`an dan hadis sebenarnya mengandung ragam penafsiran (hammâl zhȗ wujȗh), yang memberi ruang dalam pemahaman dan interpretasi yang berbeda.[3]
[1] Muhammad Iqbal Juliansyahzen, “Otoritarianisme Pemahaman Keagamaan: Melacak Akar Kekerasan terhadap Perempuan dalam Rumah Tangga,”dalam Jurnal Studi Islam, Gender dan Anak, Vo. 16 No. 1, Tahun 2021, hal. 48.
[2] H.U. Syafrudin, Paradigma Tafsir Tekstual & Kontekstual: Usaha Memaknai Pesan Al-Qur`an, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. 2, 2017, hal. 7.
[3] Muchlis M. Hanafi, et.al., Tafsir Tematik Moderasi Beragama, Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an, 2022, hal. 15.
Reviews
There are no reviews yet.