Dimensi Muhasabah Dalam Islam: Kajian Sufistik Thaifur Ali Wafa Dalam Tafsir Firdaws Al-Na’im

Judul : Dimensi Muhasabah Dalam Islam: Kajian Sufistik Thaifur Ali Wafa Dalam Tafsir Firdaws Al-Na’im

Penulis : Azizatul Qoyyimah

Sinopsis  Buku :

Buku ini menjelaskan bagaimana esensi dan eksistensi diri manusia terbentuk. Salah satu faktornya adalah dengan bermuhasabah. Sebab melalui proses ini, manusia akan memiliki selfawareness dan self esteem pada diri sehingga dapat menstimulasi diri menjadi pribadi shalih, bertakwa, dan taat kepada sang Pencipta. Kesadaran pada diri butuh diasah dan diberikan asupan sepanjang hari sehingga mampu menciptakan tindakan yang baik dan bermanfaat bagi diri dan orang lain. Perenungan pada diri dapat dilakukan saat berdzikir kepada Allah atau memang menyediakan waktu khusus sehingga kita bisa berkonsentrasi terhadap segala sesuatu yang terdapat dalam diri.

Muhasabah adalah langkah awal bagi seorang hamba untuk memperbaiki diri, memunculkan rasa peduli, dan mencegah dari perbuatan dosa, sehingga ia akan senantiasa lebih berhati-hati dalam bertindak atau dalam membuat suatu keputusan. Umar bin Khatthab berkata, “Hasibū anfusakum qabla antuhāsabū, (Adakanlah perhitungan kepada dirimu sebelum kamu diperhitungkan kelak).” Urgensi muhasabah dalam perjalanan hidup seorang hamba juga sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan derajat penyucian diri dan jiwanya, sebab ia dapat melihat serta menilai terhadap apa yang telah dilakukan, sehingga dirinya terpacu untuk senantiasa menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Thaifur Ali Wafa, salah satu ulama Madura yang memiliki tendensi keahlian pada bidang tasawwuf, menjadikan muhasabah sebagai salah satu pembahasan penting dalam kajiannya.