Membaca Al-Qur’an dengan Hati: Eksplorasi Living Qur’an dalam Tradisi Tujuh Bulanan

Judul : Membaca Al-Qur’an dengan Hati: Eksplorasi Living Qur’an dalam Tradisi Tujuh Bulanan

Penulis : Fitri Maftuhah

Sinopsis Buku :

Kondisi Muslim saat ini, belum mampu menerapkan islam dengan baik dan benar dalam kesehariannya. Membawa Islam ke dalam kegiatan sehari-hari dirasakan menjadi tidak mudah jika sudah masuk wilayah yang dianggap bukan bagian agama. Agar Islam sebagaimana sifatnya, menjadi tetap relevan dengan kehidupan modern, maka yang diperlukan adalah menangkap makna Islam itu sendiri dalam kontek yang luas. Hal demikian itu sebenarnya mudah, tetapi tidak semua orang berani melakukannya. Kekhawatiran itu juga tidak selalu salah, manakala dilihat dari aspek psikologis, ialah bahwa dalam hal yang menyangkut agama atau keyakinan, maka harus dilakukan dengan kehati-hatian. Akibatnya, hingga persoalan mencari relevansi Islam dengan kegiatan duniawi dianggap sulit. Bahkan yang lebih fatal lagi, sikap itu memunculkan anggapan bahwa, Islam tidak ada kaitannya dengan kehidupan modern. Padahal Islam disebut bersifat universal, dan oleh karena itu, selalu memiliki relevansi dengan zaman apapun.^[1] Ketidakmampuan ini menjadi salah satu penghalang untuk menunjukan jati diri Islam sebenarnya yang penuh dengan kesejukan dan kedamaian serta Islam sebagai pedoman menjalankan hidup sukses di dunia dan akhirat.[2]

[1]Imam Suprayogo, “Implementasi Nilai Islam dalam Kehidupan Sehari-Hari,” dalam Https://Uin-Malang.Ac.Id/R/140801/Implementasi-Nilai-Islam-dalam-Kehidupan-Sehari-Hari.Html. Diakses pada 31 Maret 2023.

[2]Muhammad Makmun Rasyid, “Islam Rahmatan Lil ‘Âlamîn Perspektif KH. Hasyim Muzadi,” dalam Jurnal Episteme, …, hal. 96.