Relasi Konstruktif Antar Agama Sebuah Insklusivitas Quranik Perspektif Nur Cholish Madjid

Judul : Relasi Konstruktif Antar Agama Sebuah Insklusivitas Quranik Perspektif Nur Cholish Madjid

Penulis : Ade Abdul Jalal

Sinopsis Buku :

Ihwal perbedaan, sering memicu problematika, dalam persoalan perbedaan juga sering membuat perpecahan di antara komunitas, khususnya konflik perbedaan yang sangat signifikan dampaknya adalah perbedaan agama.[1] Melihat akhir-akhir ini, perpecahan serta konflik antaragama menjadi problem yang paling serius, dalam tatanan kehidupan. Berbagai pihak stakeholders dari mulai tokoh agama dan pemerhati sosial sampai kepada politik terus berupaya membangun resolusi konflik tersebut, salah satunya melalui dialog di antara umat beragama. Namun, penyelesaian konflik antaragama dalam bentuk dialog mendapat kritik dari sejumlah kalangan agamawan dan pemerhati sosial keagamaan, hal tersebut, karena tidak ada evaluasi dan signifikasi capaiannya.

Pergulatan dalam bentang sejarah telah mencatat, ketegangan dalam ruang konflik antaragama dan keyakinan telah memunculkan tindakan kekerasan atas nama agama yang semakin masif, signifikasi yang terjadi dalam konflik tersebut terjadi pasca tumbangnya Orde Baru. Konflik yang dilatarbelakangi oleh agama dan keyakinan di era Reformasi konon, telah mencapai lebih dari 200 kasus setiap tahunnya.[2] Ini membuktikan bahwa terjadi semacam kerapuhan dalam ruang keagamaan di tengah-tengah publik. Kerapuhan itulah yang dapat menimbulkan banyak kekacauan di tengah masyarakat.

[1] Abd. Muid Nawawi, Islam Vs Barat Merajut Identitas Yang Terkoyak, Jakarta: Nutqah, 2012, hal.1.

[2] A.A.Yewangoe, Agama dan Kerukunan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2002, hal. 43.